Fountain Batu Lava Merapi menggabungkan keunikan batu candi dan batu lava Gunung Merapi dalam sebuah relief berukuran 40x60cm. Relief menampilkan sosok memikul kendi yang memancurkan air ke kolam 30x40x50cm di bawahnya. Ornamen ukiran disekeliling relief menambahkan keindahan artistik. Dengan harga sekitar 4 juta rupiah, fountain ini bukan hanya dekorasi, tapi juga investasi pada keindahan seni lokal yang menghadirkan harmoni alam dalam tampilan estetis yang menarik

Rp4.000.000,00

Deskripsi

Fountain batu lava Gunung Merapi, dengan bentuk relief orang yang sedang memikul kendi, menciptakan keindahan alami yang luar biasa. Diukir dengan detail pada batu candi, karya ini menghadirkan adegan yang indah di tengah-tengah taman atau halaman.

Relief berukuran 40x60cm ini menampilkan sosok yang memikul kendi, simbol kehidupan dan kelimpahan air. Dari kendi tersebut, air memancur dengan lembut dan mengalir ke kolam di bawahnya. Kombinasi batu lava Merapi dan batu candi memberikan nuansa tegas dan anggun pada setiap detail relief.

Ukuran kolam yang proporsional, dengan tinggi 30cm, lebar 40cm, dan panjang 50cm, memberikan kesan lapang tanpa mengesampingkan estetika. Kolam yang menampung air dari pancuran memberikan keharmonisan pada desain, menciptakan suara gemericik air yang menenangkan.

Ornamen ukiran di sekeliling relief menambahkan sentuhan seni yang khas. Detail ornamen tersebut tidak hanya memperkaya estetika, tetapi juga mencerminkan keahlian tangan-tangan pengrajin lokal dalam mengukir batu lava Gunung Merapi.

Dengan harga sekitar 4 juta rupiah, fountain ini bukan hanya sekadar dekorasi, melainkan investasi pada keindahan dan keaslian seni lokal. Sebagai pusat perhatian di lingkungan Anda, fountain batu lava Merapi ini akan menjadi daya tarik yang menghadirkan keharmonisan alam dan seni dalam satu wadah yang indah.

Informasi Tambahan

Berat 80 kg
Dimensi 100 × 100 × 40 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Jual Fountain Batu Lava Merapi: Harmoni Kendi Relief dalam Estetika Alamiah”