Secara kasat mata, saya yakin para ibu-ibu atau siapapun yang sering menggunakan Munthu Batu (Andesit / Batu Candi) sudah memiliki pandangan mana munthu yang cantik dan menarik bentuknya dan mana yang kurang menarik. Ini memang murni subjektifitas dari masing-masing konsumen. Demikian pula dengan tipe kesukaan akan Cobek (jawa: Cowek) yang bentuknya elok dan manis. Ini juga tergantung dari pandangan dan kesukaan masing-masing pelanggan dan pengguna Cobek itu sendiri.

Namun, jika Cobek dan Munthu yang anda inginkan adalah berasal dari Batu Andesit, lebih khusus Batu Merapi atau Batu Candi, ada beberapa faktor yang musti diperhatikan untuk mendapatkan mutu dan kualitas Munthu dan Cobek yang bagus dan kuat. Nah disinilah saya akan membagi sedikit pengetahuan tentang tip memilih munthu dan cobek yang bagus dan kuat.

Sebagai pengetahuan, tidak semua Batu Andesit yang berasal dari Gunung Merapi dapat dijadikan Munthu atau Cobek. Batu Andesit yang bisa dibikin untuk Lampu, Lampion, Stupa, Air Mancur, belum tentu bagus digunakan untuk dibuat munthu atau cobek; Walau hampir semua jenis Batu Merapi yang bisa dibuat munthu dan cobek bisa digunakan untuk membuat Lampion, Lampu, Stupa, Air Mancur dan sejenisnya. Hal ini dikarenakan Munthu dan Cobek memerlukan jenis batu Andesit yang punya kerapatan yang cukup tinggi dan tidak mudah tergerus bila digunakan.

Tip Memilih Munthu / Cobek Berkualitas Tinggi

Warna: Dalam kondisi kering hampir semua cobek batu merapi warnanya abu-keputihan, biru-keputihan, abu-kehitaman, atau abu-kecoklatan. Kalau dalam kondisi basah, cobek merapi warnanya agak gelap: abu-biru-gelap, kehitaman-gelap, kecoklatan-gelap. Pada dasarnya warna batu tergantung dari bahan baku batu merapi. Warna lebih pada kesukaan masing masing pribadi. Kalau ditilik dari hubungan warna dengan batu yang padat dan keras saya sarankan pilihlah Warna Yang abu-abu kebiruan yang biasanya batu keras dan rapat. Anda bisa juga memilih warna lainnya: kehitaman, kemerahan, kecoklatan, keabuan, dll. Warna semu kemerahan seringnya batunya juga rapat dan bagus.

Jangan memilih Munthu atau Cobek yang hitam legam, karena kemungkinan itu bukan asli Batu Andesit / Candi, tetapi hasil pres-presan/cetakan. Kadang kala cobek batu merapi jadi hitam bukan karena dibasahi air tapi karena di cat, jadi hindari batu yang kering tapi hitam, itu artinya dicat (MunThu.com pernah nemuin di salah satu toko).

Tekstur Batu: Batu Andesit Merapi asli biasanya punya tektur yang agak kasar tapi halus. Hindari tekstur yang berpori-pori agak besar karena itu bisa dipastikan Batu Andesit yang gampar tergerus dan tidak kuat. Curigai pula kalau Testurnya tidak berpori tapi lembut, biasanya ini merupakan jenis Cobek atau Munthu pres-presan. Jika ditemukan semacam garis atau lekukan di permukaan Cobek dan Munthu, curigai kalau itu semacam “alur sedimen” yang menyebabkan batu mudah pecah (lebih dikenal dengan sebutan Batu Malun). Walaupun cacat ini murni dari bahan baku Batu itu sendiri (Alami).

Hampir 90% Cobek dari gunung merapi memiliki pori-pori. Ada yang sedikit ada yang banyak. Pilihlah yang sesedikit mungkin yang ada porinya. Ataupun kalau ada pori banyak usahakan porinya hanya pada bagian pinggir atau luar cobek, bagian dalam dan tengah cobek sedikit mungkin ada porinya. Pori akan mudah terlihat jika cobek dalam kondisi basah. Jadi guna melihat banyak tidaknya pori, basahilah cobek terlebih dahulu.

Kalau menginginkan cobek tanpa pori, sebaiknya cari dan belilah Cobek Batu Kali Super Halus.

Batu Merapi berasal dari lahar gunung merapi. Lahar Gunung merapi yang berasal dari magma diketahui memiliki kandungan kristal silika yang lumayan (sekitar 50%). Oleh sebab itu Batu Merapi dalam pahatan tekstur permukaannya nampak seperti ada batu mengkilap kecil-kecil bila terkena sinar matahari. Ini merupakan ciri khas batu Merapi yang membuat cobek jadi bagus, terutama karena menjadikan Cobek mudah buat menghaluskan bumbu karena tidak begitu licin (jawa: keset).

Bentuk Permukaan: Dalam pengerjaan membuat Munthu atau Cobek, terkadang terdapat yang dinamakan “mata batu” (dalam bahasa pengrajin pahat batu dikenal dengan sebuatan Soco (Jawa)). Mata batu ini terlihat seperti kristal. Ini bukan sebuah cacat dari Cobek atau Munthu, tetapi hanya sebuah anomali saja. Kadang malah menunjukkan kalau kualitas batu Andesit tersebut cukup bagus. Jika terdapat gopel (cacat kecil, jawa: Cuwil) yang kadang mengurangi keindahan dan kemulusan dari Cobek atau Munthu, abaikan saja. Ini hal yang wajar terdapat di Munthu atau Cowek. Sering kali karena begitu kuatnya Batu Merapi yang dipakai bahan baku Munthu atau Cobek, yang mengakibatkan gopel-gopel ini muncul waktu di haluskan menggunakan tatah atau waktu dibentuk awal menggunakan cuplik. Walaupun, dengan bantuan Cutter (Pemotong dan Penghalus menggunakan mesin), gompel atau cacat ini sudah lebih bisa dikurangi.

Jika cobek tidak begitu keras, bila dibuat menghaluskan bumbu akan muncul semacam pasir. Atau kalau untuk menghaluskan bumbu lunturan dari cobek sangat jelas terlihat.

Berat: Yang tak kalah pentingnya dari Cobek dan Munthu adalah berat dari Munthu dan Cobek itu sendiri. Dengan bentuk yang sama (Munthu) atau ukuran diameter yang sama (Cobek) semakin berat sebuah munthu atau cobek menunjukkan bahwa kualitas dari Batu Merapi yang digunakan semakin bagus. Secara sederhana, dengan Volume yang sama, tapi memiliki berat yang lebih tinggi, artinya DENSITAS (kerapatan) dari Batu Merapi itu semakin tinggi. Densitas yang lebih tinggi juga merupakan indikasi bahwa kekuatan ikatan dari “sel-sel” batu lebih kuat.

Belilah sesuai kebutuhan: Terutama untuk cobek atau lemper, pesanlah atau belilah ukuran cobek yang sesuai dengan kebutuhan anda. Jika kebutuhan anda hanya untuk memasak dirumah sehari-hari, usahakan membeli ukurang yang sedang (Diameter: 20 – 30 centimeter) saja. Membeli ukuran lebih dari itu akan terasa melelahkan ketika proses pencucian cobek itu sendiri. Semakin lebar dan besar ukurannya, semakin berat dan melelahkan (Malas). Kecuali jika Cobek anda digunakan untuk jualan Lotek, Kupat Tahu, Ketoprak dan Lotes, Rujak, dan sejenisnya, yang sering membutuhkan cobek yang lebar ketika ada pesanan yang banyak sehingga lebih cepat membuat bumbunya. Baik itu di warung, di hotel, di restorant atau sejenisnya. Jika anda tertarik membeli Cobek yang kecil (Diameter dibawah 10 centimeter), biasanya jenis cobek kecil ini bukan untuk keperluan menghaluskan bumbu, tapi sekedar tempat atau wadah penyajian menggantikan ciri, atau mangkok kecil.

Khusus untuk Munthu / Ulegan, kalau anda membeli langsung (datang ke tempat penjualan atau pengrajin langsung), usahakan mencobanya terlebih dahulu. Besar kecilnya Munthu menyesuaikan dengan keluesan dan bentuk tangan anda. Jangan memilih yang terlalu besar jika tangan anda lumayan kecil, hal ini hanya akan membuat anda cepat lelah ketika menggunakannya, dan juga tidak begitu nyaman memegangnya.

Itulah beberapa faktor yang musti diperhatikan ketika akan memilih Munthu (Ulekan / Ulegan) atau Cobek (Lemper), yang bagus kualitasnya. Selamat Memasak. Jangan lupa, menghaluskan bumbu dengan Munthu dan Cobek akan mendapatkan aroma bumbu yang alami dan lezat dibanding menghaluskannya dengan blender atau gilingan mesin. Tip ini juga berlaku untuk produk Peralatan / Perkakas Rumah Tangga dari Batu Merapi lainnya semisal Lumpang atau Alu.

Penting! Tidak ada Munthu atau Cobek dari Batu Merapi yang benar-benar tahan gerusan ketika dipakai berkali-kali. Suatu saat pasti terdapat gerusan hasil dari beribu-ribu kali proses menghaluskan bumbu. Seperti kata para leluhur, Tetes airpun bisa menghancurkan batu. Munthu atau Cobek kalau jatuh dari ketinggian tertentu, kemungkinan besar pecah atau cacat. Berhati-hatilah.

Related Tags

Tinggalkan Balasan

X