Sebenarnya, yang disebut mangkokan ini adalah sejenis cutter yang diganti bagian ‘piringan kepalanya’ dengan alat yang bentuknya mirip mangkok. Dalam tulisan sebelumnya, saya menyebutnya sebagai cutter penghalus / cutter datar. Dari bentuk yang mirip mangkok inilah kemudian alat pahat ini dinamai dengan mangkoan. Kali ini saya ingin memperdalam tentang alat pahat yang satu ini.
Ada dua versi dari mangkoan ini dibedakan dari pembuatannya: Versi Pabrik dan Versi Las Manual. Dalam contoh Gambar 1 merupakan mangkokan yang dibuat dengan las manual. Las Manual ini tidak sembarang las besi yang biasanya dipinggir jalan. Las Manual harus menggunakan las karbit dan perekatnya menggunakan kuningan. Jika hanya memakai las listrik atau las karbit dengan besi, maka tidak cukup kuat dan kokoh hasilnya. Hanya beberapa tukang las yang sanggup membuat mangkoan secara manual. Kelebihan dari mangkoan manual ini adalah jangka waktu hidupnya (umur penggunaannya) lebih lama dibandingkan dengan mangkoan buatan pabrik.
Nah untuk Gambar 2 menunjukkan tipe mangkokan buatan dari pabrik. Karena buatan dari pabrik, maka mendapatkannya pun cukup mudah serta harga jauh lebih murah. Kalau mau dibandingkan, mangkoan tipe pabrik yang biasa didapat di toko bangunan / besi ini, harganya lebih murah 60% dibanding mangkokan buatan las manual. Dengan kata lain, 1 buah mangkokan las manual bisa dibuat untuk membeli 3 buah mangkokan buatan pabrik. Hanya saja daya tahan penggunaannya lebih cepat habis: Tidak tahan lama.
Nah, apa kegunaan dari Mangkokan ini? Fungsi utama dari mangkokan adalah untuk meratakan dan menghaluskan permukaan batu. Semisal batu yang sudah ditatah mau dibuat halus, maka mangkokan akan digunakan. Terutama pula untuk media batu yang berukuran lumayan lebar luasnya. Karena menggunakan listrik, hasilnya pun dijamin lebih halus dan lebih cepat selesai. Mangkokan ini termasuk mesin modern yang menggantikan sebagian fungsi darih tatah (alat pahat tradisional untuk menghaluskan batu).
Walaupun dapat digunakan untuk berbagai kondisi pemahatan halus, akan tetapi mangkokan tetep tidak mampu menggantikan keseluruhan fungsi tatah. Untuk bagian-bagian yang sempit dan sulit, tatah tetep digunakan untuk menghaluskan bahan.
Contoh Gambar 3 adalah seorang pengrajin MunTHu.Com (Pak Endaryono) sedang menghaluskan bahan atap untuk membuat Lampion Serong Sungu.
Sedang untuk Gambar 4 menujukkan seorang pemahat sedang menghaluskan permukaan dari cobek bulat dengan menggunakan mangkokan.