Ulekan kayu kelapa (glugu) adalah alat dapur tradisional yang kokoh, awet, dan efektif untuk menghaluskan bumbu. Tersedia dalam tiga ukuran (5 cm, 6 cm, dan 7 cm) yang cocok untuk berbagai ukuran cobek, ulekan ini memiliki permukaan kepala keset sehingga bumbu cepat halus. Meski tahan banting, kayu glugu memerlukan perawatan khusus untuk menghindari jamur, serangan hama, atau serat tajam. Dengan perawatan yang tepat, ulekan ini bisa menjadi pilihan alami dan tahan lama di dapur Anda.

Rp10.000,00

Deskripsi

Ulekan berbahan kayu kelapa, atau sering disebut glugu dalam bahasa Jawa, adalah alat dapur tradisional yang menghadirkan kepraktisan sekaligus keawetan. Dibuat dari kayu kelapa yang terkenal kokoh, ulekan ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan favorit banyak orang.

Kelebihan Ulekan Kayu Kelapa

  1. Tidak Mudah Patah dan Tahan Lama
    Kayu kelapa dikenal memiliki kekuatan yang sangat baik sehingga tidak mudah patah. Dengan sifat ini, ulekan glugu sangat tahan banting dan dijamin awet untuk penggunaan jangka panjang.
  2. Cepat Menghaluskan Bumbu
    Permukaan kepala ulekan yang keset disebabkan oleh serat kayu yang dipotong tegak lurus. Desain ini membantu bumbu lebih cepat halus saat diulek, memberikan hasil yang maksimal dalam waktu singkat.
  3. Tersedia dalam Beragam Ukuran
    Ulekan ini hadir dalam tiga ukuran untuk menyesuaikan kebutuhan:

    • Ukuran Kecil: Kepala 5 cm, cocok digunakan bersama cobek berdiameter 16–20 cm.
    • Ukuran Sedang: Kepala 6 cm, ideal untuk cobek berdiameter 20–25 cm.
    • Ukuran Jumbo: Kepala 7 cm, direkomendasikan untuk cobek berdiameter 26–30 cm ke atas.
  4. Tampilan Alami dan Ramah Lingkungan
    Selain fungsional, bahan kayu kelapa memberikan kesan alami dan tradisional pada dapur Anda.

Kekurangan Ulekan Kayu Kelapa

  1. Rentan Terhadap Air dan Kelembaban
    Jika terpapar air atau kelembaban tinggi, kayu glugu berpotensi berjamur. Oleh karena itu, ulekan ini perlu dirawat dengan cara mengeringkan segera setelah dicuci.
  2. Risiko Serangan Hama Kayu
    Kayu glugu dapat terserang hama kayu seperti teteran atau bubuken (bahasa Jawa). Untuk mengatasinya, pastikan ulekan disimpan di tempat kering dan tidak lembab.
  3. Serat Kayu Tajam
    Walaupun proses akhir ulekan sudah dihaluskan dengan amplas (sandpaper), serat kayu yang tajam bisa menjadi masalah. Jika ulekan terjatuh atau terbentur, serat kayunya bisa muncul kembali dan berisiko menusuk kulit (nylunggo dalam bahasa Jawa). Jika hal ini terjadi, amplas kembali bagian yang tajam untuk mengembalikan kelembutannya.

Tips Perawatan Ulekan Kayu Kelapa

  • Setelah mencuci, segera keringkan ulekan menggunakan lap bersih, lalu angin-anginkan hingga benar-benar kering.
  • Hindari menyimpan di tempat lembab untuk mencegah pertumbuhan jamur dan serangan hama.
  • Jika ada bagian serat kayu yang tajam, segera haluskan kembali dengan amplas untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penggunaan.

Ulekan kayu kelapa adalah pilihan yang tepat bagi Anda yang menginginkan alat dapur tradisional dengan kualitas unggul. Dengan perawatan yang baik dan ukuran yang sesuai, ulekan ini bisa menjadi teman setia dalam mengolah bumbu untuk waktu yang lama.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Jual Ulekan Kayu Kelapa (Glugu): Pilihan Alami untuk Memasak Tradisional”