Para pengrajin batu memiliki hubungan yang erat dengan peralatan pahat batu yang menjadi mitra setia dalam menciptakan karya seni mereka. Berbagai alat pahat seperti cuplik, tatah, dan sejenisnya, memiliki peran unik sesuai dengan fungsi masing-masing, mulai dari mematahkan, menghaluskan, memecah, menipiskan, hingga meratakan batu. Namun, seperti halnya segala sesuatu, alat pahat juga membutuhkan perawatan agar tetap tajam dan efektif.
Proses Mipeh: Menghidupkan Kembali Ketajaman
Peralatan pahat batu, setelah sering digunakan, akan mengalami penurunan ketajaman. Untuk mengatasi hal ini, para pengrajin menjalankan suatu proses yang dikenal dengan sebutan “mipeh.” Mipeh merupakan serangkaian langkah yang bertujuan untuk mengembalikan ketajaman peralatan pahat batu, memastikan bahwa setiap goresan di batu menjadi presisi dan efisien.
Langkah-langkah Proses Mipeh:
- Penempaan Kembali (Dipipihkan): Alat pahat dipanaskan dan dipipihkan kembali agar memperoleh ketajaman yang optimal.
- Penyepuhan (Mendinginkan): Alat pahat yang telah dipipihkan tadi kemudian didinginkan dengan cepat menggunakan air.
- Bahan dan Alat yang Dibutuhkan: Mipeh melibatkan palu, arang, tempat pembakaran (anglo), kipas angin, tempat penempaan (biasanya potongan rel kereta api), dan air. Semua bahan dan alat ini memiliki peran masing-masing dalam menghasilkan peralatan pahat yang optimal.
Tantangan dalam Proses Mipeh:
- Pengalaman dan Keahlian: Proses mipeh membutuhkan pengalaman dan keahlian yang mendalam. Pengrajin harus memahami seberapa lama peralatan harus dipanaskan, seberapa tajam peralatan harus ditempa, dan berapa lama penyepuhan harus dilakukan.
- Ketelitian dalam Penyepuhan: Tingkat kematangan penyepuhan harus tepat. Jika terlalu keras, alat pahat mudah patah; jika terlalu lembut, alat pahat mudah bengkok.
Kesimpulan:
Mipeh bukan sekadar tindakan teknis. Ini adalah seni yang melibatkan keahlian dan pemahaman mendalam tentang material yang digunakan. Seiring dengan berjalannya waktu, seni mipeh tetap menjadi ritual penting yang memastikan bahwa peralatan pahat batu tetap menjadi mitra setia dalam mewujudkan karya seni batu yang indah.
