Dalam dunia pemahatan batu, dua senjata tradisional menjadi pilar utama: Cuplik dan Tatah. Alat pahat sederhana ini menjadi senjata yang tak tergantikan bagi para pengrajin batu, khususnya dalam mengolah Batu Andesit di sekitar Candi Gunung Merapi.
Bahan Berkualitas dari Bekas Per-shock Truk dan Pantek Rel Kereta Api
Cuplik dan Tatah umumnya terbuat dari campuran besi dan baja, dengan bahan terbaik berasal dari bekas per-shock truk atau pantek rel kereta api. Keberhasilan pemahatan sangat tergantung pada kualitas bahan ini, yang memberikan daya tahan dan ketajaman optimal.
Perbedaan Cuplik dan Tatah dari Segi Fungsi
- Cuplik: Berkepala lancip, Cuplik berfungsi sebagai alat pembentukan awal. Digunakan untuk membentuk batu menjadi silinder kasar atau membakali batu sebelum proses lebih lanjut. Cuplik juga sering digunakan dalam proses pencuplikan batu untuk membentuk dasar sebelum alat belah dimasukkan.
- Tatah: Tatah berkepala pipih dan lebar di bagian ujung. Fungsinya utama adalah menghaluskan permukaan batu. Selain itu, Tatah juga dapat berperan sebagai alat belah jika ujungnya tumpul dan batu yang dibelah tidak terlalu keras. Ujung Tatah yang berbeda lebar digunakan sesuai dengan bagian batu yang akan dihaluskan.
Penggunaan yang Tepat dengan Keahlian Pemahat Batu
Keahlian seorang pemahat batu tidak hanya terletak pada seni memahat, tetapi juga pada pemilihan dan penggunaan Cuplik dan Tatah. Bentuk kepala, lebar, dan kecepatan pemukulan menjadi faktor kunci dalam mencapai hasil pemahatan yang memuaskan.
Menguak Rahasia Cuplik dan Tatah: Kunci Keindahan Pahatan Batu Tradisional
Dengan mengenal Cuplik dan Tatah, kita tidak hanya melihat seni pemahatan batu sebagai hasil akhir, tetapi juga menghargai kerja keras dan keahlian para pengrajin dalam menggunakan senjata tradisional mereka. Inilah kunci keindahan pahatan batu tradisional yang membawa warisan budaya dan seni yang tak ternilai harganya.